Senin, 23 Agustus 2010

BERSIAPLAH RUDY

Tanggal 28 Juli 2010 Walikota dan Wakil Walikota Surakarta terpilih sudah dilantik untuk periode kedua masa bakti mereka tahun 2010-2015 setelah menang telak dalam pemilukada tanggal 26 April 2010. Saya sengaja memilih judul bernada kalimat perintah dalam tulisan ini bukan untuk memprovokasi Rudy.Ia harus segera dibangunkan,ditantang keberaniannya agar ia siap dari sekarang.Kesadaran yang terlambat datangnya menjadikan ia ketinggalan kereta.
Apakah ia tidak ingin menjadi Walikota Surakarta?.Jika ditanyakan sekarang maka Rudy akan secara diplomatis menjawab akan fokus menjalankan tugas dahulu sebagai Wakil Walikota.Maka jangan tanyakan hal itu.Ia hanya perlu terus ditemani dan diajak bermimpi.Sebab segala sesuatu bermula dari mimpi.Meskipun dari Wakil Walikota menjadi Walikota bagi seorang Rudy yang berasal dari partai besar dengan massa akar rumput ibarat pasukan berani mati bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan kecuali ada kekuatan dahsyat di luar jangkauan nalar kita semua.
Ia beruntung namun juga buntung.Beruntung karena ia berpasangan dengan Jokowi,seorang mentor,patner kerja luar biasa yang dalam memerintah Kota Surakarta menggunakan management by reality atawa memerintah dengan melihat kenyataan di lapangan. Rudy yang Katholik memimpin dengan gaya pastoral/penggembala.Ia tenang layaknya seorang penggembala dalam mengawasi ternaknya. Berpasangan dengan Jokowi,ibarat orang minum air,Rudy ibarat minum air langsung dari mata air.
Namun Rudy juga buntung.Ia ketua sebuah partai besar dengan masa yang luar biasa militan.Hanya karena demi konstelasi politik.atas nama harmoni dan keseimbangan,Rudy harus rela dipasangkan hanya menjadi orang nomor dua.Ia tidak protes dengan kebijakan yang merugikan posisi dia.Padahal kalau ia mau,massa pendukungnya siap mengawal.Sikap hidup sederhana menempatkannya tidak neko-neko,ambisius dalam hal jabatan. Memang ada yang menganggap agama yang dipeluk Rudy dipandang sebagai titik lemah jika ia hendak maju sebagai calon Walikota.Pendapat ini sangat keliru dan sengaja dihembuskan untuk membonsai Rudy oleh lawan politiknya. Rakyat sudah dewasa antara urusan privat (agama) dengan urusan umum politik pemerintahan.
Lima tahun sejak sekarang adalah waktu yang sangat pendek bagi seseorang untuk menyiapkan diri meraih sebuah posisi puncak dalam karier perpolitikan seseorang.Rudy harus bersiap dari sekarang untuk tampil menjadi walikota.Publik Surakarta menunggu bagaimana kiprah Rudy,lima tahun periode kedua menjadi wakil walikota.Apakah akan tetap menjadi bayang-bayang Jokowi,atau lahir menjadi dirinya sendiri. Pertarungan tahun 2015 adalah pertarungan sesungguhnya setelah dalam pemilukada 2010 semua calon potensial memilih tiarap dari pada berhadapan dengan seorang Jokowi.
Mengapa Rudy harus siap dari sekarang?.Ia mewarisi kepemimpinan fenomenal dari Jokowi dalam memimpin Kota Surakarta.Tidak mudah memelihara warisan kepemimpinan yang bagus dan berhasil mengangkat derajat kota Solo ke jenjang pergaulan kota-kota dunia.Ia harus mulai menginventarisis segenap potensi yang ada,kelemahan dan kelebihan Jokowi.Saatnya ia berani tampil mengambil peran yang selama ini ada di tangan Jokowi.
Rudy memiliki modal bagus.Yakni modal politik sebagai pemimpin partai besar di tingkat kota.Modal ini sangat berharga jika Rudy tahun 2015 maju menjadi Walikota. Ia juga punya modal kepemimpinan yang bisa dicontoh dari Jokowi bahwa sikap populis itu bisa diejawantahkan dalam arti lain.Sikap populis seorang kepala daerah tidak dilakukan dengan gebyah uyah.Ketika banyak kepala daerah mencoba memberi citra populis dengan membiarkan wajah kota semrawut dengan dalih demi mengakomodasi kepentingan wong cilik,Jokowi-Rudy justru memecahkan mitos bahwa berpihak dengan wong cilik tidak diartikan membiarkan wong cilik semaunya dalam memanfaatkan kota menyambung hidupnya.
Latar belakang Jokowi yang pengusaha tidak lantas semua potensi kota harus dipandang sebagai aset yang harus menggelontorkan rupiah ke dalam kas daerah atas nama PAD.Potensi kota dalam pandangan Jokowi adalah sebuah hal yang tidak diberi nomor alias bukan prioritas utama,karena yang nomor satu adalah warga kota itu sendiri dalam menghidupkan kota sehingga mampu memberikan penghidupan kepada warganya.Logika ini bisa disambung jika Rudy maju.Latar belakang sebagai seorang ketua partai yang identik dengan wong cilik tidak harus diwujudkan dengan menuruti dan menyenangkan semua kemauan konstituennya.Massa yang dimiliki oleh Rudy tidak akan lari meskipun ada kebijakan yang merugikan konstituennya.Make everybody happy tidak dengan menjerumuskan warga kota yang lain.
Mereka menata kota demi wong cilik untuk memberi peluang kepada wong cilik agar tidak berada dipinggiran,namun menarik ke tengah dan memberdayakan.Membiarkan wajah kota kumuh oleh saudagar cilik sebenarnya justru marjinalkan mereka.Dengan menata mereka akan melahirkan pameo baru dalam berusaha yakni,sepine supermarket podho karo ramene Pasar Klewer.Pameo ini terbukti dengan semakin eksisnya pasar tradisional yang mereka tata untuk memberi akses berusaha secara manusiawi kepada wong cilik.Logika ini yang benar.
Ada kekawatiran bahwa Rudy tidak akan pernah menjadi Walikota Surakarta karena ia dijegal oleh partainya sendiri.Jika ini terbukti,maka elemen masyarakat akan meratapi.Sebab banyak yang mengincar posisi Walikota Surakarta lewat PDIP yang di Surakarta ketuanya Rudy.Ini sangat mungkin jika ia sendiri dari sekarang tidak siap dan telah dalam menata infrastuktur partai dan memelihara basis dukungan.Dukungan arus bawah dalam PDIP terkadang dibonsai oleh elite partai di tingkat pusat meski ia anak emas Megawati.
Hal yang juga tidak dikehendaki oleh masyarakat Kota Surakarta adalah dengan saling menukar posisi.Jokowi tahun 2015 menjadi Wakil Walikota dan Rudy menjadi Walikota.Saya tidak mampu membayangkan jika langkah Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi diikuti oleh Jokowi demi remah-remah kekuasaan. Jika Jokowi mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota dan Rudy menjadi Walikota maka ia akan terus ada dalam bayang-bayang Jokowi.
Kelak dikemudian hari akan ada anekdot warga Kota Surakarta saat ditanya siapa Walikota Surakarta sekarang?.Rakyat menjawab Jokowi.Lho bukannya Pak Dadap?.Ah dia khan cuma gantinya.Joke ini akan menjadi kenyatan jika dalam periode kedua masa jabatan Jokowi akan melakukan hal-hal luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan Kota Surakarta.Dan Rudy juga mampu memimpin seperti Jokowi.Maka puluhan tahun kemudian saat rakyat ditanya tentang siapa nama Walikota Surakarta?.Mereka menjawab Walikota Surakarta Jokowi Rudy.Yang sekarang hanya pengganti.JOGLOSEMAR 31 JULI 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar